Essay Dini (EDi)


Minat Membaca Siswa Di Indonesia Masih Rendah
Oleh: Dini Rosyada Mahmud
Universitas Negeri Malang
(170151602604)

            Membaca merupakan kegiatan memperoleh pengetahuan dan informasi dari teks yang kita baca. Minat membaca salah satu bagian untuk mengukur tingkat kecerdasan siswa, semakin banyak membaca maka tingkat pengetahuannya semakin luas. Namun di Indonesia tingkat minat membaca masih rendah, dapat dilihat dari kualitas pendidikan di Indonesia masih menduduki peringkat 62 dari 72 negara di dunia menurut PISA 2015. Sehingga rendahnya minat membaca mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dalam memajukan bangsa Indonesia.
            Minat membaca siswa di Indonesia masih rendah, apalagi di era milenial anak muda lebih tertarik dengan teknologi seperti gadget untuk bermain media sosial dan game. Padahal teknologi berkembang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Rendahnya minat membaca juga dapat diukur dari kunjungan siswa ke perpustakaan yang memiliki tujuan membaca masih sedikit, kebanyakan siswa ke perpustakaan untuk mencari referensi tugas. Selain itu, kurangnya minat terhadap buku juga dipengaruhi persepsi mahalnya harga buku, sehingga siswa lebih memilih menghabiskan uang mereka seperti membeli barang eletronik dan jajan. Kurangnya wawasan atau pengetahuan siswa merupakan salah satu akibat dari kurangnya minat membaca, hal ini merupakan masalah dimana negara Indonesia masih berkembang atau belum menjadi negara maju.
            Di negara berkembang seperti Indonesia, mayoritas masyarakatnya mengabaikan pentingnya membaca, disini orang tua berperan dalam menumbuhkan minat membaca siswa. Minat membaca dapat diajarkan oleh orang tua kepada siswa sejak usia dini di rumah, agar saat menjadi siswa di masa sekolah akan terbiasa dan senang membaca. Orang tua dapat membatasi penggunaan gadget kepada siswa dengan mengatur waktu bersekolah, belajar, bermain dan istirahat sehingga anak akan menjadi disiplin dan mempunyai waktu membaca. Selain itu, orang tua di rumah dapat menyediakan buku-buku bacaan seperti buku pelajaran, buku sejarah, komik, novel, dan lainnya. Mengapa orang tua penting menumbuhkan minat membaca bagi siswa? Karena orang tua merupakan sekolah pertama dan orang yang dihormati oleh siswa.
            Selain di rumah, tempat sosial yang kedua yaitu sekolah. Di sekolah guru dapat menanamkan minat membaca siswa, saat memulai kegiatan pembelajaran guru berikan ruang dan waktu untuk siswa untuk mempunyai kesempatan membaca 10-15 menit agar membuka wawasan siswa lebih luas lagi atau dikenal dengan kegiatan literasi. Guru harus memberikan motivasi agar siswa senang mengunjungi perpustakaan, karena di perpustakaan terdapat banyak buku yang merupakan jendela dunia bagi siswa. Dengan hal tersebut, dapat membantu siswa menyenangi membaca buku.
            Di lingkungan tempat tinggal, meningkatkan minat membaca dari dalam masyarakat dapat mendirikan gubuk baca secara gratis bagi siswa dan umum dengan mengadakan kegiatan literasi yang bertujuan untuk meningkatkan minat membaca. Gubuk baca ini merupakan kegiatan yang positif dapat memberikan pendidikan karakter, selain itu gubuk baca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungannya karena wawasan menjadi lebih luas dan maju, serta meningkatnya kesadaran tentang pentingnya membaca dalam pendidikan.
            Di era milenial ini, tentang rendahnya minat membaca siswa menjadi masalah yang serius, mereka lebih senang bermain gadget daripada membaca buku. Rendahnya minat membaca mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Indonesia, yang mempunyai peran dalam kemajuan bangsa Indonesia. Membaca buku merupakan jendela dunia untuk membuka wawasan atau pengetahuan bagi siswa. Dorongan dari berbagai pihak dalam membantu siswa meningkatkan minat membaca dapat dari orang tua di rumah, guru di sekolah, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Kesadaran minat membaca sangat penting diajarkan sejak usia dini agar siswa mempunyai kegemaran memabaca buku di masa sekolah. Dengan membaca buku, siswa memiliki intelektual yang tinggi dan menjadi generasi milenial yang cerdas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi

Puisi

Sastra Dini (TraDi)