Diary Dini (DiDi)
Sekolah Awan Setinggi Semangat Mereka
(Bagian 1)
Dini Rosyada Mahmud
Setelah kegiatan senam pagi, seperti biasa
adik-adik berbaris masuk ke kelas masing-masing. Aku berdoa kepada Allah semoga
kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar. Aku dan temanku
segera masuk kelas, baru masuk kelas adik-adik bertanya apa yang aku bawa di
tangan dengan plastik merah yang besar, "Teliti sekali mereka,
hehehe", gumanku. Aku senang hari ini adik-adik lengkap ada Sandra,
Franda, Kristina, Aizul, Reysa, Fatahul, dan Budi. Tujuh adik-adik ini bagiku
istimewa dengan karakteristiknya masing-masing. Sebelum memulai pelajaran aku
dan temanku mengubah posisi duduk adik-adik, karena posisi duduk mempengaruhi
konsentrasi dan proses belajar mereka dengan posisi tempat duduk letter I I.
Setelah mengubah posisi tempat duduk, pembelajaran di mulai dengan mengucapkan
salam, bertanya kabar menggunakan yel-yel "Apa kabar adik-adik?
Alhamdulillah luar biasa, mantap!", berdoa sebelum memulai pelajaran kali
ini yang memimpin yaitu Fatahul, mengabsensi adik-adik satu
per satu, dan
pada kegiatan pembuka kita juga menyanyikan lagu Nasional "Garuda
Pancasila" dan lagu daerah "Gundul-Gundul Pancul". Kegiatan
apersepsi juga tidak lupa kita tanyakan seperti "Adik-adik minggu lalu
kita belajar apa?", "Adik-adik tadi sebelum berangkat sekolah sudah
sarapan?", dan pertanyaan apersepsi lainnya, sebagai kalimat penghubung
sebelum masuk ke materi pembelajaran hari ini. Hari ini adik-adik belajar
tentang "Kewajiban dan hak di rumah dan di sekolah". Aku dan temanku
mengajak adik-adik bernyanyi "Kring-kring bunyi sepeda" di dalamnya
terdapat contoh kewajiban yaitu membantu ayah dan contoh haknya mendapatkan
sepeda baru. Aku meminta adik-adik mengeluarkan buku tulisnya, "Kak kita
mau nulis ya", tanya Budi, "Iya dek, tulis yang di papan ya". Saat menulis adik-adik kelas rendah tidak bisa fokus ke pembelajaran terlalu
lama, sehingga mereka akan ramai kembali. Kalau sudah begitu, maka berikan ice breaking untuk mengembalikan
konsentrasi mereka.
Untuk mengajar kelas rendah diperlukan kesabaran
karena mereka memang di usia yang senang bermain dan ramai saat belajar. Jangan
membentak atau memarahi dengan kata-kata kasar "Anak bodoh" atau
"Anak nakal" karena akan mematikan karakter mereka. Sebagai teman
belajar sebaiknya mengayomi mereka. Contohnya Raysa, dia sering memukul meja
dan menaruh kakinya di kolong meja saat pembelajaran, maka kita harus
mendekatinya memberi contoh duduk yang baik serta fungsi dari meja, tangan,
dan kaki yang baik. Lanjut ke cerita pembelajaran lagi, setelah menulis aku
memberikan media pembelajaran namanya "Pohon Kewajiban", aku dan
temanku memberikan kertas berbentuk apel untuk adik-adik isi contoh kewajiban
di rumah dan di sekolah, setelah mengisi maju ke depan kelas untuk menempelkan
apel di pohon kewajiban. Mereka antusias sekali, "Kak aku mau tempel
sebelah sini", kata Aizul, "Kak aku sebelah sini ya", kata
Raysa, "Iya boleh silahkan adik-adik tempel apelnya di pohon
kewajiban", jawabku. Setelah selesai mereka menempel apel di pohon
kewajiban, aku dan temanku menjelaskan contoh yang sudah adik-adik tuliskan di
pohon kewajiban dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari. Ketika adik-adik sudah
paham, kita masuk ke materi selanjutnya yaitu hak, aku memberikan media
pembelajaran "Kapal Hak", di mana mereka harus menuliskan contoh hak
di rumah dan di sekolah pada kertas berbentuk ikan yang nantinya di tempel pada
kapal. "Kak aku mau", seru Aizul, "Aku juga mau kak", sahut
adik-adik yang lain, "Kakak akan beri kertas ikan kalau adik-adik bisa
menjawab pertanyaan kakak", satu per satu mereka bisa menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan kewajiban. Saatnya adik-adik menuliskan contoh hak di
rumah dan di sekolah dan menempelkan ikan di kapal hak yang ada di depan kelas.
Selanjutnya, aku dan temanku menjelaskan contoh yang sudah adik-adik tuliskan
di kapal hak dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari juga.
Adik-adik
telah belajar contoh hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah menggunakan
media pohon kewajiban dan kapal hak. Saatnya mereka belajar dengan kegiatan bercerita, kita
berikan media boneka kertas tentang contoh kewajiban. Mereka tidak malu
menceritakan di depan kelas, malah berebutan untuk bercerita, kita
memberikan kesempatan satu per satu mereka bercerita. Ketika kelas mulai tidak
kondusif lagi, kita berikan ice breaking
untuk mengembalikan konsentrasi adik-adik kembali. Setiap adik-adik menjawab
dan menyampaikan pendapatnya jangan lupa memberikan apresiasi seperti "Wah
pintar" atau "Hebat", karena akan meningkatkan kepercayaan dirinya dan
senang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan selanjutnya,
adik-adik kita berikan tugas yaitu menuliskan hak dan kewajiban melestarikan
lingkungan. Tidak lupa kami juga meminta adik-adik untuk menuliskan kesan dan
pesan selama kita mengajar di kelas 3 SDN Ngadas 2, kita memberitahukan ke
adik-adik bahwa hari ini terakhir kita mengajar disini, rasanya sedih akan berpisah.
Saat adik-adik menuliskan kesan dan pesan "Kakak jangan lihat, baca di
rumah saja", kata Kristina. Dan adik-adik lainnya juga tidak mau di lihat
tulisannya karena malu dan aku biarkan mereka menulis apa yang di rasakan
selama ini. Tak terasa waktu istirahat akan tiba aku
meminta adik-adik mengumpulkan hasil tulisannya, lalu aku dan temanku menutup
pembelajaran hari ini dengan memberikan kesimpulan, refleksi kegiatan
pembelajaran, saat adik-adik ditanya "Adik-adik kegiatan pembelajaran hari
ini yang kalian suka apa?", Mereka menjawab, "Semuanya kami suka
kak". Aku senang sekali mendengarnya. Kita juga memberikan penguatan
kepada adik-adik jangan lupa belajar dan terus semangat
menggapai cita-cita. Adik-adik kelas 3 dengan karakteristiknya
masing-masing mempunyai keunikan yang harus dikembangkan dan mereka mempunyai
semangat belajar yang tinggi, setinggi sekolah tempat adik-adik belajar.
Tunggu
kelanjutan ceritanya di bagian 2 teman teman :)
Bagus sekali nak,terus berjuang dan tetap semangat doa ibu selalu menyertaimu semoga namdaku tercinta sukses dan sukses selalu, amiin
BalasHapusPenasaran aku Say
BalasHapus