Diary Dini (DiDi)

Sekolah Awan Setinggi Semangat Mereka
(Bagian 1)
Dini Rosyada Mahmud


            Minggu keempat cerita pengabdian di SDN Ngadas 2, rasanya waktu berjalan cepat aku bertemu hari Sabtu lagi. Tas yang semalam kusiapkan, ku lihat kembali untuk memastikan RPP, buku, alat tulis dan lainnya sudah ada. Jam menunjukkan pukul 05.30 WIB, aku segera ke kampus dengan mengendong tas dan tanganku membawa media pembelajaran. Tiba di kampus, aku menunggu teman-temanku datang dan sampai pukul 06.00 WIB kami pun berangkat. Dalam perjalanan menuju sekolah yang kami tempuh sekitar 1,5 jam, udara dingin pagi menerpa tubuh ini meski menggunakan jaket, suara khas burung-burung hutan memecah keheningan di perjalanan, dan jalan yang berkelok-kelok dengan jurang di pinggirnya menambah kesan bagiku. Perjalanan 1,5 jam ini akhirnya tiba, kulihat adik-adik menggunakan seragam olahraga di depan sekolah seakan siap mengajak kita untuk senam bersama pagi ini. Ku taruh tas dan segera mengambil barisan untuk ikut senam pagi ini, adik-adik semangat sekali menirukan gerakan senam yang di pimpin salah satu Laskar Dewantara. Pertama kita melakukan senam pinguin sebagai pemanasan di awal, gerakan senam ini lucu dan unik sehingga adik-adik terlihat senang. Yang kedua, senam pramuka sebagai inti, gerakan senam pramuka yang lincah dapat melatih persendian dan otot-otot tubuh. Senam pagi penting dilakukan untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa seperti kata pepatah "Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat". Senam pagi dilakukan sekitar 30 menit, waktu yang cukup untuk mengawali kegiatan pagi ini.
Setelah kegiatan senam pagi, seperti biasa adik-adik berbaris masuk ke kelas masing-masing. Aku berdoa kepada Allah semoga kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar. Aku dan temanku segera masuk kelas, baru masuk kelas adik-adik bertanya apa yang aku bawa di tangan dengan plastik merah yang besar, "Teliti sekali mereka, hehehe", gumanku. Aku senang hari ini adik-adik lengkap ada Sandra, Franda, Kristina, Aizul, Reysa, Fatahul, dan Budi. Tujuh adik-adik ini bagiku istimewa dengan karakteristiknya masing-masing. Sebelum memulai pelajaran aku dan temanku mengubah posisi duduk adik-adik, karena posisi duduk mempengaruhi konsentrasi dan proses belajar mereka dengan posisi tempat duduk letter I I. Setelah mengubah posisi tempat duduk, pembelajaran di mulai dengan mengucapkan salam, bertanya kabar menggunakan yel-yel "Apa kabar adik-adik? Alhamdulillah luar biasa, mantap!", berdoa sebelum memulai pelajaran kali ini yang memimpin yaitu Fatahul, mengabsensi adik-adik satu per satu, dan pada kegiatan pembuka kita juga menyanyikan lagu Nasional "Garuda Pancasila" dan lagu daerah "Gundul-Gundul Pancul". Kegiatan apersepsi juga tidak lupa kita tanyakan seperti "Adik-adik minggu lalu kita belajar apa?", "Adik-adik tadi sebelum berangkat sekolah sudah sarapan?", dan pertanyaan apersepsi lainnya, sebagai kalimat penghubung sebelum masuk ke materi pembelajaran hari ini. Hari ini adik-adik belajar tentang "Kewajiban dan hak di rumah dan di sekolah". Aku dan temanku mengajak adik-adik bernyanyi "Kring-kring bunyi sepeda" di dalamnya terdapat contoh kewajiban yaitu membantu ayah dan contoh haknya mendapatkan sepeda baru. Aku meminta adik-adik mengeluarkan buku tulisnya, "Kak kita mau nulis ya", tanya Budi, "Iya dek, tulis yang di papan ya". Saat menulis adik-adik kelas rendah tidak bisa fokus ke pembelajaran terlalu lama, sehingga mereka akan ramai kembali. Kalau sudah begitu, maka berikan ice breaking untuk mengembalikan konsentrasi mereka.
Untuk mengajar kelas rendah diperlukan kesabaran karena mereka memang di usia yang senang bermain dan ramai saat belajar. Jangan membentak atau memarahi dengan kata-kata kasar "Anak bodoh" atau "Anak nakal" karena akan mematikan karakter mereka. Sebagai teman belajar sebaiknya mengayomi mereka. Contohnya Raysa, dia sering memukul meja dan menaruh kakinya di kolong meja saat pembelajaran, maka kita harus mendekatinya memberi contoh duduk yang baik serta fungsi dari meja, tangan, dan kaki yang baik. Lanjut ke cerita pembelajaran lagi, setelah menulis aku memberikan media pembelajaran namanya "Pohon Kewajiban", aku dan temanku memberikan kertas berbentuk apel untuk adik-adik isi contoh kewajiban di rumah dan di sekolah, setelah mengisi maju ke depan kelas untuk menempelkan apel di pohon kewajiban. Mereka antusias sekali, "Kak aku mau tempel sebelah sini", kata Aizul, "Kak aku sebelah sini ya", kata Raysa, "Iya boleh silahkan adik-adik tempel apelnya di pohon kewajiban", jawabku. Setelah selesai mereka menempel apel di pohon kewajiban, aku dan temanku menjelaskan contoh yang sudah adik-adik tuliskan di pohon kewajiban dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari. Ketika adik-adik sudah paham, kita masuk ke materi selanjutnya yaitu hak, aku memberikan media pembelajaran "Kapal Hak", di mana mereka harus menuliskan contoh hak di rumah dan di sekolah pada kertas berbentuk ikan yang nantinya di tempel pada kapal. "Kak aku mau", seru Aizul, "Aku juga mau kak", sahut adik-adik yang lain, "Kakak akan beri kertas ikan kalau adik-adik bisa menjawab pertanyaan kakak", satu per satu mereka bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kewajiban. Saatnya adik-adik menuliskan contoh hak di rumah dan di sekolah dan menempelkan ikan di kapal hak yang ada di depan kelas. Selanjutnya, aku dan temanku menjelaskan contoh yang sudah adik-adik tuliskan di kapal hak dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari juga.
Adik-adik telah belajar contoh hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah menggunakan media pohon kewajiban dan kapal hak. Saatnya mereka belajar dengan kegiatan bercerita, kita berikan media boneka kertas tentang contoh kewajiban. Mereka tidak malu menceritakan di depan kelas, malah berebutan untuk bercerita, kita memberikan kesempatan satu per satu mereka bercerita. Ketika kelas mulai tidak kondusif lagi, kita berikan ice breaking untuk mengembalikan konsentrasi adik-adik kembali. Setiap adik-adik menjawab dan menyampaikan pendapatnya jangan lupa memberikan apresiasi seperti "Wah pintar" atau "Hebat", karena akan meningkatkan kepercayaan dirinya dan senang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan selanjutnya, adik-adik kita berikan tugas yaitu menuliskan hak dan kewajiban melestarikan lingkungan. Tidak lupa kami juga meminta adik-adik untuk menuliskan kesan dan pesan selama kita mengajar di kelas 3 SDN Ngadas 2, kita memberitahukan ke adik-adik bahwa hari ini terakhir kita mengajar disini, rasanya sedih akan berpisah. Saat adik-adik menuliskan kesan dan pesan "Kakak jangan lihat, baca di rumah saja", kata Kristina. Dan adik-adik lainnya juga tidak mau di lihat tulisannya karena malu dan aku biarkan mereka menulis apa yang di rasakan selama ini. Tak terasa waktu istirahat akan tiba aku meminta adik-adik mengumpulkan hasil tulisannya, lalu aku dan temanku menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan kesimpulan, refleksi kegiatan pembelajaran, saat adik-adik ditanya "Adik-adik kegiatan pembelajaran hari ini yang kalian suka apa?", Mereka menjawab, "Semuanya kami suka kak". Aku senang sekali mendengarnya. Kita juga memberikan penguatan kepada adik-adik jangan lupa belajar dan terus semangat menggapai cita-cita. Adik-adik kelas 3 dengan karakteristiknya masing-masing mempunyai keunikan yang harus dikembangkan dan mereka mempunyai semangat belajar yang tinggi, setinggi sekolah tempat adik-adik belajar.

Tunggu kelanjutan ceritanya di bagian 2 teman teman :) 


Komentar

  1. Bagus sekali nak,terus berjuang dan tetap semangat doa ibu selalu menyertaimu semoga namdaku tercinta sukses dan sukses selalu, amiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi

Puisi

Sastra Dini (TraDi)