Diary Dini (DiDi)
Sekolah Alam: Memupuk Kreatifitas Dan Mencintai
Lingkungan
Dini Rosyada Mahmud
Dini Rosyada Mahmud
Lalu mengapa ada Sekolah alam?, nah sekolah
alam ini digagas oleh Lendo Novo karena keprihatinannya terhadap biaya
pendidikan yang makin tidak terjangkau bagi masyarakat bawah. Dengan adanya
sekolah alam diharapkan bisa membuat sekolah dengan kualitas tinggi tidak kalah
dengan sekolah biasa tetapi dengan biaya yang terjangkau. Kualitas guru yang
baik, metode belajar yang tepat, dan kesediaan sumber belajar seperti buku dan
lingkungan, yang mendukung proses belajar mengajar di sekolah alam. Anak-anak di
sekolah alam diajak dengan serangkaian kegiatan belajar sambil bermain agar
tidak mudah bosan, serta meningkatkan kemampuan emosi dan intelektual yang
dimiliki anak. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah alam ini di ruang yang
terbuka dengan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
Salah satu sekolah alam yang pernah
aku kunjungi yaitu Sekolah Alam Nur Hikmah Malang. Alhamdulillah diberikan
kesempatan untuk berbagi ilmu dan tawa di sekolah ini bersama kelompok
pengabdian. Kami berbagi ilmu tentang kebersihan lingkungan dengan adik-adik,
beberapa kegiatan kami lakukan di sekolah alam diantaranya senam pagi sebelum
memulai pelajaran. Kami belajar sambil bermain di halaman
depan sekolah yang cukup luas, tak beratap namun teduh oleh pepohonan. Selesai senam
pagi, kami mengajak adik-adik membersihkan sampah di lingkungan sekolah untuk masukkan kedalam
kantung sampah organik dan anorganik, hal ini bertujuan
agar adik-adik dapat membedakan mana sampah organik dan anorganik, serta
sebagai wujud peduli terhadap kebersihan lingkungan. Sampah yang telah terkumpul,
kami lanjut mengajak adik-adik untuk memberi makan kambing-kambing yang di
pelihara oleh sekolah alam sebagai wujud pendidikan karakter mencintai sesama
ciptaan Tuhan. Rumput telah disediakan oleh guru di sekolah alam, jadi
adik-adik tak perlu mencari cukup memberi makan kambing. Setelah memberi makan
kambing, tak lupa mereka mencuci tangan sebagai wujud kesadaran diri akan
pentingnya kebersihan diri sendiri juga. Untuk mendalami pemahaman lagi tentang
sampah organik dan anorganik tadi, kami juga mengemas materi tentang sampah
organik dan anorganik kedalam lagu belajar agar adik-adik mudah mengingatnya.
Selain itu, kita mengemas materi pembelajaran melalui permainan tradisional ular
naga, domikado,dan donal bebek sebagai wujud memupuk kerjasama dan kepedulian sosial. Adik-adik terlihat senang dan antusias belajar
dan bermain bersama kami ditambah suasana pemukiman yang hangat. Tak lupa untuk
menumbuhkan kreatifitas adik-adik, kami berbagi ilmu tentang meronce. Alat dan
bahan yang kami gunakan juga sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal. Cukup dengan
meronce sedotan warna-warni, adik-adik mengkreasikannya menjadi sebuah kalung,
gelang, bahkan ada yang sampai membuat lompat tali dari sedotan.
Di Sekolah Alam Nur Hikmah ini berada
di tengah-tengah pemukiman, mempunyai Aquaponik
Sanhikmah didalamnya terdapat berbagai tanaman sayuran dan buah-buahan
serta ikan-ikan berbagai jenis. Gemericik air yang terdengar dari Aquaponik Sanhikmah memberikan
ketenangan bagi pendengarnya bak alunan syair merdu. Perpustakaan dan ruang
kelas yang terbuka merupakan fasilitas yang dapat kita temui disini. Guru-guru
yang ramah dengan pengabdian kami disini menambah semangat berbagi ilmu. Setelah
berbagi ilmu bersama adik-adik, kami diberikan minuman yang merupakan olahan
buah srikaya dari Sekolah Alam Nur Hikmah, jadi buah atau hasil tanaman disini diolah
menjadi sesuatu yang istimewa. Selain pengabdian, kami mendapat banyak
pengalaman yang mengesankan di Sekolah Alam Nur Hikmah ini. Benar adanya bahwa
bahagia itu sederhana tidak perlu mahal, berbagi ilmu dan tawa bersama adik-adik
sangat menyenangkan.
Komentar
Posting Komentar