Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Sastra Dini (TraDi)

Gambar
 Seberkas Rindu Sekolah Awan Karya Dini Rosyada Mahmud Setahun berlalu, aku kembali Memori itu tersimpan rapi Bagaimana udara yang dingin Menembus seragam pengabdian Bagaimana jalan yang berkelok Mengantarkan ke negeri awan Bagaimana suara burung-burung Menemani sepanjang perjalanan Negeri diatas awan sungguh indah Kutemui sebuah bangunan sederhana Yang dikelilingi oleh ladang petani Papan tulis dan kapur menjadi saksi Bangunan itu bukan sekedar tembok Di dalamnya beterbangan mimpi Mimpi itu memancarkan sinar-sinar Ya mimpi dari sang laskar pelangi "Selamat pagi kak" Dengan menggendong tas mungilnya Dengan sepatu menemani langkahnya Dengan seragam rapi yang dipakai Sang laskar pelangi itu menyapa  Melengkungkan sebuah senyuman Senyuman itu bak sihir pagi bagiku Semangatnya adalah semangatku Lima belas bulan sepuluh Aku kembali mengunjungi negeri awan Suasana masih begitu sejuk dan indah Namun, ku temukan ada yang berbeda Ruang-ruang yang berterbangan mimpi Kini menjadi sepi,

Tentang kita (Bagian 1)

Gambar
Bagian 1  Pertemuan   Sumber gambar: google   Bulan Juli,  Bulan ke tujuh, banyak sajak-sajak yang mengambarkan bulan Juli dengan perasaan kerinduan sama hal dengannya kerinduan tentang kota dingin di seberang jauh sana. Wabah yang mendunia ini memaksanya untuk meninggalkan kota dingin itu, wabah yang tidak di sangka dan membuat banyak orang cemas serta banyak berita yang menggambarkan bagaimana wabah itu menyebar dengan cepat ke berbagai dunia. Dia sudah lama di rumah, mengikuti kelas kuliah dan kegiatan lainnya secara online, lalu suatu hari keadaan juga yang membuatnya harus kembali ke kota dingin itu. Hari ke lima di bulan Juli,  Dia kembali ke kota dingin, ada rasa senang dan sedih yang dirasakan. Rasa senangnya dia akan bertemu teman-teman barunya dalam suatu kelompok kegiatan dan yang membuatnya sedih karena dia datang saat akhir kegiatan itu, sehingga tak ada cerita keseruan seperti teman-teman lainnya. Namun, ya sudahlah tidak apa-apa, keadaan tidak bisa untuk dipaksakan. Tid