Kebun Dini

Lab Botani Di Rumah

Oleh Dini Rosyada Mahmud 

        Kecintaanku semakin tumbuh pada tanaman ketika aku melihat sayuran sisa yang dibuang begitu saja tiap kali kumasak sehingga sering berpikir apa masih bisa dimanfaatkan, selain itu sejak sekolah aku suka pelajaran biologi terutama tentang tumbuhan, serta aku sering melihat orang tuaku di rumah yang rajin merawat tanaman di kebun. Istilah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, mungkin ada benarnya, anak sering kali terinspirasi dari orang tuanya :D. Selain alasan itu tadi, berkebun juga bisa menjadi terapi kejiwaan alami manusia jadi tidak mudah stress, tanaman juga bisa mensupplay banyak oksigen di rumah, serta kebun di rumah bisa dijadikan kulkas hidup dengan menanam berbagai sayuran dan rempah-rempah, jadi tidak perlu lagi membeli semua kebutuhan bahan masakan di pasar karena bisa langsung memetik di kebun.

        Kegiatan berkebunku dimulai sejak aku pindah rumah dan melihat tanah yang masih kosong atau sisa dibelakang rumah. Sejak itu aku mulai belajar mengolah tanah untuk media tanam dan membuat pupuk organik sederhana dari air bekas cucian beras, gula jawa dan kulit sisa sayuran. Tanaman yang aku tanam saat memulai berkebun yaitu tanaman yang mudah ditemukan di sekitar dan mudah tumbuh. Pertama, aku menanam kangkung karena mudah sekali tumbuh, aku menanam kangkung dari sisa sampah masakan, bagian batang yang terdapat akar kupotong dengan ukuran 5 cm dan awalnya kutanam kangkung secara hidroponik. Tanaman kedua yang kutanam yaitu bawang merah dan bawang putih dari sisa sampah dapur. Bawang kupotong setengah bagian, setengahnya untuk dimasak dan setengahnya untuk ditanam yang bagian akar. Tanaman ketiga yang mudah ditanam yaitu cabai, jika di rumah ada cabai kering masih bisa bijinya dimanfaatkan untuk ditanam dan menyemai biji cabai tidak memerlukan waktu yang lama.

        Aku terus menambah koleksi tanaman di kebunku mulai dari jenis sayuran, buah, tanaman obat, dan rempah-rempah. Setiap hari saat pagi dan sore kebun selalu kusiram, namun jika siang hujan aku tidak perlu menyiram lagi sore hari. Satu atau dua minggu sekali tanamanku di kebun kuberikan pupuk organik agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat untuk berbunga. Namun, merawat sayuran tidak semudah itu, terdapat berbagai hama yang akan kita temui. Hama hewan yang sering menyerang kebunku yaitu kutu putih, ulat daun, semut, belalang, dan walang sangit. Hama tersebut dapat mengganggu, merusak, serta menghambat pertumbuhan tanaman sayuran kita, sehingga perlu perawatan yang telaten dan rajin mengecek tumbuhan.

         Kebun di rumah bisa menjadi lab Botani, jadi bukan sekedar menanam lalu memetik hasilnya. Tapi kita bisa menjadikan kebun sebagai lab botani dengan cara belajar mengidentifikasi tumbuhan menggunakan ilmu taksonomi, morfologi, ekologi, kandungannya, manfaatnya, cara merawatnya, serta cara menanggulangi hama pada tanaman. Dengan mempelajari tumbuhan kita akan semakin menyayangi dan membangun kedekatan emosional dengan tumbuhan yang kita tanam. Berikut merupakan tumbuhan yang kutanam pada kebunku di rumah. Kali ini kita akan mengenal lebih dekat tanaman yang kutanam di kebunku dengan beragam manfaatnya dan bisa jadi inspirasimu menanam juga di rumah. Selamat membaca :) 

Klik dibawah ini untuk melihat beragam tanaman yang bermanfaat lainnya 🔽

Lab Botani Di Rumah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi

Diary Dini (DiDi)