Kebun Dini
Lab Botani Di Rumah
Kecintaanku semakin tumbuh pada tanaman ketika aku melihat sayuran sisa yang dibuang begitu saja tiap kali kumasak sehingga sering berpikir apa masih bisa dimanfaatkan, selain itu sejak sekolah aku suka pelajaran biologi
terutama tentang tumbuhan, serta aku sering melihat orang tuaku di rumah yang rajin merawat tanaman di kebun. Istilah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, mungkin ada
benarnya, anak sering kali terinspirasi dari orang tuanya :D. Selain alasan itu tadi, berkebun juga bisa menjadi terapi kejiwaan alami manusia jadi tidak mudah stress, tanaman juga bisa mensupplay banyak oksigen di rumah,
serta kebun di rumah bisa dijadikan kulkas hidup dengan menanam berbagai sayuran dan rempah-rempah, jadi tidak perlu lagi membeli semua kebutuhan bahan masakan di pasar karena bisa
langsung memetik di kebun.
Kegiatan
berkebunku dimulai sejak aku pindah rumah dan melihat tanah yang masih kosong
atau sisa dibelakang rumah. Sejak itu aku mulai belajar mengolah tanah untuk
media tanam dan membuat pupuk organik sederhana dari air bekas cucian beras, gula jawa dan kulit sisa
sayuran. Tanaman yang aku tanam saat memulai berkebun yaitu tanaman yang mudah
ditemukan di sekitar dan mudah tumbuh. Pertama, aku menanam kangkung karena
mudah sekali tumbuh, aku menanam kangkung dari sisa sampah masakan, bagian
batang yang terdapat akar kupotong dengan ukuran 5 cm dan awalnya kutanam kangkung secara hidroponik. Tanaman
kedua yang kutanam yaitu bawang merah dan bawang putih dari sisa sampah dapur. Bawang
kupotong setengah bagian, setengahnya untuk dimasak dan setengahnya untuk
ditanam yang bagian akar. Tanaman ketiga yang mudah ditanam yaitu cabai, jika di rumah ada cabai
kering masih bisa bijinya dimanfaatkan untuk ditanam dan menyemai biji cabai
tidak memerlukan waktu yang lama.
Aku terus
menambah koleksi tanaman di kebunku mulai dari jenis sayuran, buah, tanaman
obat, dan rempah-rempah. Setiap hari saat pagi dan sore kebun selalu kusiram,
namun jika siang hujan aku tidak perlu menyiram lagi sore hari. Satu atau dua minggu sekali tanamanku di kebun kuberikan pupuk organik agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat untuk berbunga. Namun, merawat sayuran
tidak semudah itu, terdapat berbagai hama yang akan kita temui. Hama hewan yang
sering menyerang kebunku yaitu kutu putih, ulat daun, semut, belalang, dan
walang sangit. Hama tersebut dapat mengganggu, merusak, serta menghambat pertumbuhan
tanaman sayuran kita, sehingga perlu perawatan yang telaten dan rajin mengecek
tumbuhan.
Kebun di rumah bisa menjadi lab Botani, jadi bukan sekedar menanam lalu memetik hasilnya. Tapi kita bisa menjadikan kebun sebagai lab botani dengan cara belajar mengidentifikasi tumbuhan menggunakan ilmu taksonomi, morfologi, ekologi, kandungannya, manfaatnya, cara merawatnya, serta cara menanggulangi hama pada tanaman. Dengan mempelajari tumbuhan kita akan semakin menyayangi dan membangun kedekatan emosional dengan tumbuhan yang kita tanam. Berikut merupakan tumbuhan yang kutanam pada kebunku di rumah. Kali ini kita akan mengenal lebih dekat tanaman yang kutanam di kebunku dengan beragam manfaatnya dan bisa jadi inspirasimu menanam juga di rumah. Selamat membaca :)
Klik dibawah ini untuk melihat beragam tanaman yang bermanfaat lainnya 🔽
Komentar
Posting Komentar